EnglishArabicIndonesian
Categories
Book Reviews Treasure

Uang dan Kesederhanaan

BAB 1-5

Namanya Allan Emmanuel Karlsson. Seorang lelaki paruh baya berusia sembilan puluh sembilan tahun yang kabur dari panti jompo dengan meloncat melalui jendela tepat pada peringatan hari ulang tahunnya yang ke-100.

Allan bosan dengan aktivitas di panti jompo yang monoton. Setiap hari ia hanya berdiam diri di kamar, dan yang lebih parah, ia tidak bisa minum vodka kesukaannya. Dari kebosanan itulah muncul keinginan untuk kabur, dan ia pun kabur dengan mudah.

Mengapa Allan yang telah setua itu berani menganbil risiko semacam itu? Untuk orang seumurannya, aneh dan tak masuk akal rasanya. Mempertaruhkan diri untuk kembali ke dunia yang telah kacau balau. Akan tetapi, ia tak gentar, dan tetap saja kabur. Ia berani mengambil risiko untuk keluar dari zona aman dan nyamannya. Untuk kembali berpetualang. Walau tubuh telah renta, tapi jiwa haruslah tetap muda.

Bergeraklah anak-anak muda. Jangan sampai kalah oleh Allan.

BAB 6-8

Jangan jadikan uang sebagai tuanmu, karena uang adalah seburuk-buruknya tuan. Jadikanlah uang sebagai budak, karena uang adalah sebaik-baiknya budak.

Allan adalah seorang yang sederhana. Dalam hidupnya, meski ia selalu mendapat kemudahan rezeki berupa uang, tapi ia tidak terlalu mementingkan uang. Buatnya, yang penting bisa makan dan minum enak serta bisa tidur nyenyak sudah lebih dari cukup. Kelihatannya apa yang dilakukan olehnya sangatlah sepele. Padahal kenyataannya, di zaman seperti sekarang, akan sangat sulit untuk menemukan orang yang selalu merasa cukup seperti dirinya.

Di masa mudanya, Allan juga bisa dikatakan sebagai seorang pembunuh. Itu karena, di masa-masa itu pada tahun 1919-1939 ia ikut perang dan bertugas untuk meledakkan jembatan-jembatan. Meski begitu, ia bukanlah seorang pembunuh berdarah dingin. Sebab setiap hendak meledakkan jembatan, ia akan memastikan terlebih dahulu bahwa tidak ada orang di atasnya. Ia malah pernah berkata begini, “Tidak ada manfaat dalam membunuh banyak orang.”

Judul The 100-Year-Old Man Who Climbed Out of The Window and Disappeared | Penulis Jonas Jonasson | Penerbit Bentang Pustaka | Tebal 508 hal | Peresensi Muhamad Nur Ihwan | Penyunting Ridwan Malik

By Muhamad Nur Ihwan

Lahir di Bandung, tanggal 21 Mei 2004.saya anak ke tiga dari 4 bersodara. Sekarang saya masih tinggal di Bandung, sekolah di Aminul Ummah yang berada di Garut. aktivitas yang saya suka adalah makan dan tidur ataupu bermalas malasan yang memang hal itu tidak produktifitas akan tetapi selama saya di Aminul Ummah saya mendapat beberapa kemampuan yang bermanfaat bagi orang di sekitar saya seperti dalam mengelas yang bisa menghasilkan beberapa kerajinan. selain mengelas saya di Aminul Ummah belajar beberapa seni musik seperti bermain gitar dan lain sebagainya, dalam hal membaca buku juga saya menyukainya.

Leave a Reply