EnglishArabicIndonesian
Categories
Book Reviews Treasure

­­Tentang Cara Berpikir

Seorang pria paruh baya berusia 99 tahun akan segera merayakan ulang tahunnya yang ke-100. Ia sepertinya adalah orang yang punya pengaruh. Karena, pesta ulang tahunnya itu akan dimeriahkan dan dihadiri oleh banyak orang. Termasuk oleh walikota dan gubernur. Akan tetapi, tepat di hari ulang tahunnya, ia malah memutuskan kabur dari panti jompo sebab merasa bosan. Ia ingin kembali berpetualang menjelajahi dunia. Ia adalah Allan Emmanuel Karlsson.

Aku sendiri bisa merasakan apa yang dirasakan Allan. Bahwa berdiam diri di satu tempat dengan durasi yang sangat lama itu sangat membosankan. Selalu ada rasa untuk segera beranjak dari tempat aku berdiam.

Kupikir itu persis sebagaimana diibaratkan oleh Imam Syafi’i, “Air itu sifatnya merusak apabila ia tetap berada di suatu wadah. Akan tetapi, bila ia terus bergerak dari wadah ke wadah, hulu ke tepi, tidaklah ia mempunyai sifat merusak.” Selain itu, penelitian pun menunjukkan bahwasannya tubuh manusia itu terdiri dari 80% air. Jadi, wajar saja rasanya kalau Allan kabur dari panti jompo. Sebab jika tidak, ia malah akan rusak.

Allan meyakini bahwa segala sesuatu akan berjalan apa adanya. “Yang akan terjadi pasti terjadi,” sebagaimana dikutip Kang Sabiq dari Sosiolog Jerman, Max Weber. Ia juga seorang yang punya pemikiran goal oriented atau pationnaly purposefull action. Sederhananya, lebih mementingkan sesuatu yang ingin dicapai atau bertujuan pada suatu goal. Itulah kenapa ia selalu bisa memutuskan sesuatu dengan cepat. Sebab, ia tahu mau ke mana hidupnya diarahkan.

Kupikir, punya pola pikir semacam Allan bisa mempermudah memilih jalan hidup. Apalagi, sekarang zaman telah begitu ruwetnya. Contohnya, minggu lalu, aku merasakan bagaimana ribetnya proses membuat Kartu Tanda Penduduk atau KTP. Aku harus bolak-balik ke sana ke mari hanya untuk mendapatkan kartu tersebut, dan itu sungguh membuatku jengkel.

Andai saja para petugas itu bisa berpikir layaknya Allan, mungkin, proses membuat KTP akan menjadi aktivitas mudah nan menyenangkan. Dasar Indonesia, “Kalau masih bisa dipersulit kenapa harus dipermudah?”

Judul The 100-Year-Old Man Who Climbed Out of The Window and Disappeared | Penulis Jonas Jonasson | Penerbit Bentang Pustaka | Tebal 508 hal | Peresensi Iqbal Maulana Yusuf | Penyunting Ridwan Malik

By Kibong

Manusia Biasa

2 replies on “­­Tentang Cara Berpikir”

Leave a Reply