EnglishArabicIndonesian
Categories
Book Reviews Treasure

Apakah Kamu Terkekang dengan Dosa?

Apa sih dosa itu? Pertanyaan yang tergelincir dalam benakku. Karena rasa penasaran yang tinggi, aku pun mencari tahu maknanya. Hingga muncul sebuah jawaban dari Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI yang berbunyi, “Perbuatan yang melanggar hukum Tuhan dan agama.”

Menurutku, dosa itu hadiah dari Tuhan, dan selalu berbanding dengan pahala. Benar tidak? Dosa bisa datang saat kita melanggar peraturan Tuhan, atau mengerjakan apa yang dilarang-Nya. Sedangkan pahala bisa didapatkan dengan mengerjakan kebajikan dan menaati semua perintah-Nya.

“Pada umumnya, manusia tentu saja sama sekali tidak bebas dari dosa.” (Hal. 417).

Halaman tersebut menceritakan saat Allan dan teman-temannya memberitahukan cerita mereka kepada Jaksa Ranelid–cerita yang dibuat-buat. Selain itu, mereka juga membahas isi Alkitab yang super tipis.

Mengenai kalimat pada halaman 417 tadi, aku sependapat dengan penulis. Karena, ya, memang seperti itu. Melakukan ini, dosa. Melakukan itu, dosa. Bahkan bisa saja manusia melakukan suatu hal yang mereka tidak tahu akan mendatangkan dosa. Sadar atau tidak, manusia pasti akan berdosa.

Ya, terkadang manusia terkekang dengan adanya peraturan dari Tuhan– sebagian besar– termasuk diriku. Namun, aku pun menerima itu. Kadang dengan terpaksa. Karena jika tak ada aturan, hidup manusia akan berantakan dan kemudian hancur. Maka dari itu, sebagai manusia, sudah sepatutnya kita menjalankan peraturan Sang Pencipta. Sampai pada akhirnya, peraturan itu tak berlaku ketika nafas berhenti bekerja.

Menyelesaikan Masalah dengan Berpikir Positif

Oh, ya. Omong-omong soal berpikir positif, di dalam buku karangan Jonas Jonasson, pada bagian 25, Allan–si tokoh utama–diceritakan sebagai orang yang selalu berpikir positif dalam menyelesaikan setiap permasalahannya. Bahkan, ia terlibat dalam peristiwa penting abad ke-20. Salah satu contohnya ialah peristiwa pengeboman Hiroshima dan Nagasaki di Jepang.

Aku akan menceritakan sedikit kisah Allan. Waktu itu Allan beserta teman-temannya yakni Julius, Benny, Bosse, Pike, Jelita, dan Inspektur Kepala Polisi. Mereka sedang menceritakan perjalanannya–yang membuat media, polisi, jaksa, dan masyarakat ribut–kepada Jaksa Ranelid yang mengurus permasalahan yang mereka buat. Cerita yang agak dibuat-buat, sebenarnya.

Saat itu, obrolan antara Allan dan teman-temannya dengan Jaksa selesai. Mereka memutuskan untuk pergi berlibur, dan itu merupakan ide yang bagus. Selain itu, mereka berpikir, wartawan bisa kapan saja mendatangi mereka untuk menanyakan kisah yang sebenarnya terjadi. Mereka berniat berlibur ke Bali, Indonesia. Namun, masalahnya ialah transportasi yang akan mereka gunakan. Lagi pula, sedikit dari mereka yang memiliki paspor.

Sonya dan Buster, gajah dan anjing peliharaan Jelita tidak mungkin ditinggalkan. Hal itulah yang membuat masalah bertambah. Pertama masalah transportasi, dan sekarang masalah visa untuk manusia dan hewan. Di tengah-tengah kebingungan yang melanda, Allan dengan santainya mengucapkan terima kasih kepada Pike atas koper berisi uang yang diputuskannya sebagai milik bersama.

Benny mengajukan pertanyaan, “Bagaimana caranya membawa gajah seberat lima ton dengan pesawat?”

“Aku tidak tahu, tetapi selama kita berpikir positif, aku yakin solusinya akan muncul.” Allan menjawab. Begitu juga dengan pertanyaan tentang paspor.

Tiba-tiba Jelita memotong perbincangan mereka, bahwasannya bobot Sonya tidak lebih dari, dan paling banyak mungkin empat ton setengah. Allan menjawab tangkas, itulah yang dimaksudnya dengan berpikir positif. Masalah mereka langsung menjadi satu ton lebih ringan.

Setelah itu, rencana mereka berjalan lancar dan tak terduga. Aku tidak akan menceritakan kelanjutannya. Biar kamu penasaran untuk membacanya.

Setelah mengetahui cerita tersebut, kamu harus selalu berpikir positif seperti Allan. Karena menurutku, dengan begitu, masalah akan mudah diselesaikan. Terutama, hati kita akan tenang dalam menghadapi masalah yang melanda. Hati yang tenang menjadikan jiwa yang tenang pula.

Judul The 100-Year-Old Man Who Climbed Out Of The Window and Disappeared | Penulis Jonas Jonasson | Penerbit Bentang Pustaka | Tebal 508 hal | Peresensi Salsaliza Nurfitri Solehah | Penyunting Ridwan Malik

By Salsaliza

Lahir pada tanggal 21 September 2004 dan merupakan anak ke-5, satu-satunya dari lima bersaudara.

Leave a Reply