EnglishArabicIndonesian
Categories
Book Reviews Treasure

Kehilangan dan Penemuan

Bosan rasanya membaca berita tentang hilangnya si tua bangka itu. Kupikir, hal itu sama membosankannya seperti masa sekolah.

Cinta pada masa sekolah bisa juga disebut cinta monyet. Sekali waktu, aku pernah memandang temanku, dan merasakan bagaimana itu cinta monyet. Awalnya terasa hangat. Apalagi saat kami saling berbalas melempar senyum atau perhatian. Tapi hal itu tak bertahan lama.

Lama-lama aku kemudian merasa bosan. Kami pun menjadi dingin. Karena hanya melakukan hal-hal monoton tanpa maksud dan apalagi tujuan.

Dalam hal apa pun, akan selalu ada titik jenuhnya.

#

Di halaman selanjutnya, aku mendapati Allan telah bersama seseorang. Ternyata ia menikahi seorang perempuan dari negara yang berbeda.

Itu sama seperti saudaraku yang menikah dengan perempuan beda daerah. Awalnya banyak yang harus disesuaikan. Terutama dalam perihal bahasa. Namun seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka pun sama-sama bisa saling mengerti.

Benar kata orang. Kita akan menjadi bisa karena terbiasa.

#

Di kejauhan, berdiri seorang lelaki dengan pakaian mantap. Ialah inspektur yang gagah berani. Akhirnya, setelah melewati bermacam tantangan dan menempuh kerasnya usaha, si inspektur berhasil menemukan si tua bangka, yang ternyata sedang duduk di kursi.

Setiap yang hilang, jika memang rezekinya, pasti bisa ditemukan kembali.

#

Setiap orang tua pasti inginnya bersantai. Itu lazim, dan disebabkan oleh usia dan kekuatan fisik yang menurun. Saat bersantai, bisa jadi ia hanya minum kopi dan merokok sembari memandangi pemandangan indah.

Begitulah cara Allan menikmati masa tuanya.

#

Sebelum mayat Bolt dibuang ke laut, orang yang membunuhnya mengambil semua barang berharga miliknya. Mulai dari jaket, dompet, dan jam tangan. Setelah puas dengan bermacam barang, ia pun dibuang.

Habis manis sepah dibuang.

#

Setiap orang pasti pernah merasa bingung saat menghadapi suatu masalah. Seperti para pembina di pesantrenku yang kadang terlihat bingung mengatasi para perokok dan santri yang kabur.

Begitu juga dengan Jaksa Ranelid. Ia pun bingung mencari jawaban perkara hilangnya Allan. Apalagi, ia pun harus menangani kasus kematian dua anggota geng motor.

Sepintar apa pun seseorang, ia pasti pernah dihinggapi kebingungan.

#

Setiap makhluk di bumi pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Manusia punya kekurangan dan kelebihan. Hewan pun punya kekurangan dan kelebihan. Dan sebagaimana manusia dan hewan, tumbuhan pun sama, ada kurang dan lebihnya.

Hanya Allah, Sang Maha Pencipta, yang tak memiliki kekurangan. Ialah Sang Maha Segalanya yang mengatur tetes hujan hingga daun yang jatuh.

Namun terkadang manusia sering lupa. Manusia sering merasa diri lebih tinggi dan hebat dari yang lain. Akibatnya, ia kemudian menjadi sombong.

Bersikaplah sederhana dan membumi. Dengan begitu, niscaya hidup akan lebih indah untuk dijalani.

Judul The 100-Year-Old Man Who Climbed Out of The Window and Disappeared | Penulis Jonas Jonasson | Penerbit Bentang Pustaka | Tebal 508 hal | Peresensi Alfi Putra Muhammad Fatah | Penyunting Ridwan Malik

Leave a Reply