Categories
Book Reviews Reading novels Treasure

Berpikir Sebelum Bertindak

Bab 21-25

Di mana ada kehidupan pasti ada kematian. Di mana ada permasalahan di situ ada penyelesaian. Masalah akan jadi masalah jika dianggap masalah, kalau tidak ya bukan. Aku yakin, setiap orang punya caranya masing-masing dalam menganggap dan menyelesaikan sesuatu.

Dalam buku ini ada satu percakapan yang aku kutip, “Allan tidak segera menjawab. Katanya dia perlu menjernihkan pikiran. Dia tidak boleh membicarakan teman-temannya begitu saja tanpa berpikir dengan hati-hati”.

Aku coba memikirkan kutipan percakapan tadi. Lalu sadar bahwa memang sebaiknya begitu. Berpikir sebelum bertindak itu memang menjadi solusi efektif dalam menghadapi suatu peristiwa. Berpikir di sana maksudnya, aku bisa bersiap-siap dulu. Aku bisa mengatur konsep dan strategi ke depannya bakal seperti apa. Setidaknya aku bisa mengambil ancang-ancang untuk menerima risiko dan kenyataannya nanti.

Berfikir sebelum melakukan sesuatu hasilnya bisa memuaskan seperti yang kita harapkan. Aku pernah merasakannya. Saat melakukan sesuatu terburu-buru tanpa memikirkannya jadinya berantakan. Tujuan tak tercapai dengan baik, dan aku jatuh dalam penyesalan

Sebagai contoh, kebiasaan asal bicara yang bisa membuat lawan bicara kita sakit hati. Karena omongan yang tidak enak didengar dan orang tersebut tidak bisa menerimanya. Itu semua akibat perkataan dan perbuatan yang tidak dipersiapkan atau dipikirkan terlebih dahulu. Jadi pertimbangkanlah segala sesuatunya, atau kamu akan menyesal.

Judul The 100-Year-Old Man Who Climbed Out of The Window and Disappeared | Penulis Jonas Jonasson | Penerbit Bentang Pustaka | Tebal 508 hal | Peresensi Nawal Zya Ulhaq | Penyunting Ridwan Malik

Leave a Reply