Categories
Book Reviews Reading novels Treasure

Dendam Dua Sejoli

Bab 7-9

Semua orang pernah disakiti dan menyakiti. Terkadang sangat sulit rasanya untuk berdamai dengan emosi yang berkecamuk dan memaafkan orang yang telah menyakiti. Akhirnya, kemarahan yang selama ini terpendam melahirkan dendam.

Otakku merangkum dendam sebagai kondisi ketika kita menginginkan orang lain yang melakukan kesalahan terhadap diri kita menerima balasan dan konsekuensi dari perbuatannya. Bagi sebagian orang, mungkin dendam terkadang memang bermanfaat (tentu ini hanya solusi jangka pendek). Bisa membuat perasaan menjadi puas dan lebih baik daripada sekadar mengungkapkan kemarahan sewajarnya dan memaafkan.

Contohnya Esteban. Ia terpaksa menahan diri saat dijuluki Si Monyet oleh pemilik pabrik dan kedua putranya. Esteban sangat kesal karena hanya ia yang bisa bahasa Swedia, dan lengannya yang sedikit berbulu bukan berarti dirinya monyet. “Balas dendam itu tidak baik,” ujar Allan. Namun ia tetap ngotot ingin balas dendam pada bos dan kedua putranya itu.

Membalaskan dendam memang kadang kala terasa manis. Tapi jangan salah, banyak efek negatif jika kita memiliki sifat pendendam. Misalnya, bisa merusak hubungan dengan orang-orang sekitar. Atau, juga dapat menyebabkan gangguan yang berdampak pada kesehatan jika sebuah dendam sudah mendarah daging. Kalau sudah begitu bahaya jadinya. Karena saat kita memelihara dendam terlalu lama, hal itu akan menjadi ancaman dan menimbulkan perasaan stress dan trauma yang berulang meski kejadiannya sudah lama berlalu.

Sebetulnya, dengan memaafkan bukan berarti kita melupakan kesalahan seseorang dan membiarkan kesalahan itu terjadi lagi. Memaafkan merupakan cara untuk melatih otak kita supaya tidak terus menerus menganggap diri sebagai korban yang merasa tertekan akibat kesalahan yang dilakukan seseorang. So, forgive but not forget.

Judul The 100-Year-Old Man Who Climbed Out of The Window and Disappeared | Penulis Jonas Jonasson | Penerbit Bentang Pustaka | Tebal 508 hal | Peresensi Lulu Izdihar Salsabila | Penyunting Ridwan Malik

Leave a Reply