Pada bab 7-9 isinya ternyata tidak serumit bab-bab sebelumnya. Seru, meski ada saja beberapa kata yang belum aku mengerti. Untungnya ada kamus ilmiah yang bisa bantu aku. Pada bab tersebut, aku tertarik untuk mencari tahu sejarah tentang senjata api. Karena bab-bab tersebut banyak membahas tentang senjata dan bom.
Aku akan mencertikan sedikit tentang sejarah senjata api. Jadi, pada awal 850M, para alkemis di China menemukan sifat eksplosif bubuk mesiu. Mesiu ini dibuat dengan kombinasi kalium nitrat, belerang dan arang. Kemungkinannya, senjata api pertama kali ditemukan di China. Lebih dari 1000 tahun yang lalu. Bukan main memang China ini.
Munculnya revolusi industri di Eropa menjadi salah satu faktor penting dalam perkembangan senjata pada masa perang dunia. Pada masa itu, perkembangan persenjataan dikuasai oleh negara-negara industri seperti Jerman, Jepang, Inggris, Amerika Serikat dan Prancis. Perkembangan senjata memberi dampak yang luar biasa dalam aspek sosial, politik dan ekonomi masyarakat internasional. Misalnya, salah satu dampak positif dari perkembangan senjata adalah meningkatnya kekuatan militer suatu negara dan keamanan dalam negeri.
Namun, hidup akan selalu berada dalam dua sisi. Jika ada positif maka ada negatif. Nah, tentu saja ada dampak negatif dari perkembangan senjata. Di antaranya menyebabkan kerusakan ekosistem, munculnya pencemaran lingkungan, dan meningkatnya kriminalitas akibat penggunaan senjata modern.
Kurang lebih seperti itulah sejarah singkat (singkat sekali malah) tentang senjata api yang aku tahu. Sedikit cerita. Aku itu orang yang tidak terlalu tertarik pada sejarah. Tapi menurutku, pembahasan sejarah tentang senjata api di novel ini asyik. Jadi aku tidak bosan untuk mempelajarinya.
Judul The 100-Year-Old Man Who Climbed Out of The Window and Disappeared | Penulis Jonas Jonasson | Penerbit Bentang Pustaka | Tebal 508 hal | Peresensi Nayla Rahma Azzahra | Penyunting Ridwan Malik