Gusdur

Gonjang-ganjingnya Pertiwi tak menjadi alasan atas kemunculanmu

Untukan manusia  tetap menjadi manusia

Simbolpun Engkau buang, normapun seakan mengalah atas ambisimu

Damainya kedunguan tak menjadi alasan atas kepergianmu

Untukan manusia tetap menjadi manusia

Rasapun engkau buang, nalarpun seakan terurai atas kehendak-Nya

Aku tidak  terkejut dan tidak merasa kelabakan

Bahkan aku  merasa diberi peluang

Dalam menjadikanmu sebagai aku

Untukkan titah jalin ocehmu dalam rambu-rambu utuh manusia

Rentangi jelagamu dalam jangkar-jangkar ruang dan waktu

Atau bingkai tingkahmu dalam ke-Indonesiaan-ku, bahkan ke-sundaan-ku.

Hari ini, aku tidak terkejut dan tidak merasa kehilanganmu

Manakala orang lain mengamarah nyaris menghujat dengan tahlil, tahmid dan takbirnya.

Aku disini sedang mengais akar imanmu merajut pembuluh kapiler islammu

Negeri ini butuh manusia.

Walau orang lain masih mengamarah nyaris menghujat Tuhan yang mengambilmu

Aku tidak terkejut dan tidak merasa kehilangan

Hari ini, aku sedang bersiap menjadi manusia Indonesia bahkan sunda

Impian ini adalah pucuk ihsanmu yang sering datang mendahului kesiapanku

Dan, aku terkejut bahkan kelabakan ketika harus kubuka aliran-aliran kebijakanmu.

(Allahumagfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fuanhu waakrim nuzulahu wawashi’ madkholahu)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Leave a Reply