Omong-omong soal Jepang, setelah banyak berbincang dengan pengampu literasiku, aku jadi tahu peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam sejarah negara ini. Mulai dari peristiwa Revolusi Meiji yang dipimpin oleh oleh Kaisar Matsuhito, yang dipercaya sebagai anak Dewa Matahari, Amaterasu. Beberapa periode Keshogunan Tokugawa, hingga keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II.
Tidak hanya itu. Aku juga jadi tahu bagaimana perjalanan dan perjuangan Jepang untuk jadi negara maju. Hal itu tidak semata-mata terjadi karena kebetulan. Kemajuan itu jauh telah direncanakan sejak Revolusi Meiji bergulir, dengan dikirimnya muda-mudi untuk belajar ke negeri luar. Nah, dari sanalah Jepang mendapatkan ilmu dan inspirasi, salah satunya dari Amerika Serikat, untuk memajukan negaranya. Tak heran kenapa AS, karena waktu itu mereka telah jadi negara maju dengan kecanggihan peralatan perangnya.
Kepercayaan diri pun muncul. Jepang yang tadinya hanyalah negara terpencil yang tertinggal, mendadak berubah menjadi negara maju dengan teknologinya yang canggih. Pada tahun 1894-1895, Jepang terlibat peperangan dengan Cina. Berkat kemajuan peralatan perangnya yang mulai canggih, perang itu pun dimenangkan Jepang. Tidak berhenti di sana. Tahun 1904-1905 Jepang kembali terlibat peperangan, kali ini melawan Rusia. Dengan alasan yang sama, perang itu lagi-lagi dimenangkan oleh Jepang.
Benar kata pepatah, apa-apa yang berlebihan itu memang tidak baik. Akibat terlalu percaya diri dengan kekuatan barunya, secara tiba-tiba, pada tanggal 7 Desember 1941 Jepang menyerang Pearl Harbour, pangkalan militer Amerika Serikat di Hawai. Dari sanalah Jepang lalu terlibat dalam Perang Dunia II.
Walaupun Amerika Serikat memiliki peralatan perang yang canggih, tapi karena serangan dadakan Jepang, mereka kalah. Tapi, mereka tak tinggal diam tentunya. Amerika Serikat pun membalas serangan Jepang, dengan menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki.
Pengeboman Hiroshima dan Nagasaki ternyata ada manfaatnya juga buat Indonesia. Akibat serangan bom tersebut, Jepang yang saat itu sedang menjajah Indonesia, jadi buru-buru minggat ke negerinya. Indonesia pun mengalami Vacuum of Power, atau kekosongan kekuasaan. Dan pada 17 Agustus 1945, Indonesia pun memproklamasikan kemerdekaannya.
Judul Norwegian Wood | Penulis Haruki Murakami | Penerbit Kepustakaan Populer Gramedia | Tebal 423 hal | Peresensi Salsaliza Nurfitri Solehah | Penyunting Ridwan Malik