EnglishArabicIndonesian

Jurus Tenaga Dalam Like Baby Flying on the Air 2

Pengantar

Perjalanan ini begitu biasa-biasa saja, kalau tidak mengingat, bahwa hari ini untuk pertama kalinya berangkat dengan predikat pimpinan pesantren, segumpal perasaan silih berganti dengan gumpalan perasaan lainnya, berkecamuk tak pernah menentu. Kadang kupilih duduk di deretan belakang, sebentar kemudian pindah ke deretan depan bahkan beberapa menit kemudian kupilih deretan tengah.

Entah untuk yang keberapa kali, ketika aku sedang ada di deretan depan dan hampir saja aku akan bergeser lagi, telingaku menangkap pembicaraan dua orang tua yang membuatku harus tetap diam di deretan itu. Aku tertarik untuk tetap diam dan mencuri-curi pendengaranku terhadap obrolan dua orang tua tersebut. Sebenarnya tidak ada yang begitu menarik, kecuali ungkapan “Like Baby Flyng On Air” yang terlontar dari obrolan tersebut.

Suara 1 : “Akang sudah lama gak bertemu lagi, Cuma informasi Mang Ocin selalu sampai dari Yunus Padalarang, ….entah kapan lagi…seingat akang mah Mang Ocin teh biasa disebut Like baby flyng on air..yang akang tahu mah salian di abdulmuis teh sok ngariungna teh di cikapundung kantor CMB, di masjid Salman ITB, IAIN  Cibiru jeung di Cicadas di ITT..”

Suara 2 : “Kalau gak salah mah Kang, kemarin alumni abdulmuis sudah silaturahmi ke Mang Ocin di Padasuka di rumahnya Mang Engkas…..Oh….dikira teh akang paham apa sebabnya Mang Ocin sok dipanggil like baby flyng on air…….”

Isi obrolan itulah yang membuatku tetap berada dibarisan kedua orang tua itu, Kecamuk di dadaku semakin menjadi-jadi. Ada keinginan untuk ikut larut dalam obrolan mereka, terutama terhadapa dua nama yang mereka sebut Mang Ocin dan Mang Engkas, terlebih-lebih atas ungkapan like baby flyng on air nya mereka. Tapi galauku yang lain masih belum reda, aku masih memikirkan misi perjalanan ini sebagai pimpinan pesantren yang harus mensukseskan keinginan salah satu ustadz di pesantren untuk memperistri adik seperguruannya di ISID Gontor.

Aku masih duduk dideretan depan, aku tidak tertarik lagi dengan perjalanan bis rombongan kami ini, dalam benakku hanya ada kata-kata Mang Ocin Mang Engkas dan like baby flying on air……dan tiba-tiba seperti ada sesuatu yang menimpa dadaku….JEBLAG

Jurus 2 (djeblag)

a. Sikap sesuai dengan jurus ke-1

b. Tangan dengan telapak kearah badan diletakkan dihadapan muka

c. Taruhlah tangan ini sehingga tulang belikat terasa bertumbuk atau punggung terciut

d. Dengan tangan tetap rapat pada tubuh didorong kedepan dan kearah dalam

Harkatan

Nafasnya dikeluarkan

Pandangan diarahkan pada dadanya

mata buka, mulut tutup dan gigi dicakapkan.  

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn

Leave a Reply