MUSTIKA (Memelihara Urat Sarap Tubuh Isi Kekuasaan Kagungan Allah)
Terang – Benderang
Terus – Menjelang
Tenang – Menang
Ta kan hilang ajaran Mama KH Ibrahim
Pengertian ini adalah pengertian yang diciptakan oleh Mama KH Ibrahim (almarhum) seorang ulama yang tinggal di Cikalong Cianjur. Banyak murid beliau, akan tetapi yang menonjol kepatuhan dan kejujurannya hanyalah seorang Uwa Nampon (almarhum), beliau tinggal di ciburial Padalarang Bandung.
Karena permainan ini berasal dari cikaret, maka dinamai Gerak Cikaret, lalu tenaga yang ada diluar (ditangan dan dikaki) dikedalamkan dan dinamakan Spier – Kracht sesuai denagn gerakan – gerakan yang dapat kita saksikan pada jurus-jurusannya sebagai dasar permainan ini.
Dapat juga dinamakan pengertian Gaib jika ditinjau dari segi spiritual, terutama jika dilihat dalam gerakan tambahan-tambahannya.
Adapun Riwayat Uwa Nampon tidak banyak dapat dikemukakan, hanya yang jelas beliau adalah seorang penentang penjajahan baik terhadap Belanda maupun Jepang. Beliau berasal dari Ciamis dan merantau ke Padalarang Bandung serta belajar silat di Cianjur.
Pengertian in oleh Uwa Nampon lebih diperbanyak dan diperhalus serta dipasangkan dengan pengertian yang lainnya. Seperti contoh permainan ini dipasangkan tarian-tarian yang dinamakan Sahbandar – Kari – Madi yang pada umumnya dinamakan “Gerakan Lemes”.
Selanjutnya Uwa Nampon mengajarkan pengertian – permaenan ini kepada muridnya yang sangat menonjol yaitu Uwa KM Thamim Mahmudi (almarhum) yang tinggal di Kopo Bandung, dan pada gilirannya salah satu dari murid Uwa Thamim tersebut, entah karena apa sering dijuluki oleh teman-temannya A Man Like Baby Flying On The Air selanjutnya murid Wa Thamim tersebut dikenal teman-temanya sebagai orang terakhir penjaga ulama. (dari mualai Pa Natsir, Buya Hamka, KHE. Zaenal Muttaqin, KHE. Abdurahman).