Categories
Book Reviews Treasure

Keputusan Luar Biasa

Berani memutuskan, berani bertanggung jawab.

Saliza

Setiap orang pasti akan penasaran jika menemukan sebuah koper. Sama persis dengan apa yang dialami Allan dan Julius. Dengan cepat, karena penasaran, mereka segera membuka koper yang ditemukannya. Keduanya dibuat ternganga saat melihat isi koper, yang isinya uang senilai 37,5 juta krona. Aku tak menyangka ketika Allan kemudian menggenapkan uang tersebut menjadi 50 juta krona agar bisa dibaginya dengan Julius. Apabila ada di posisinya, aku akan tetap membagi uangnya menjadi dua tanpa harus digenapkan. Namun dalam usia Allan yang sudah sangat tua, aku memakluminya. Semakin dewasa seseorang maka semakin ia menginginkan hal yang sederhana.

Di sisi lain, anak buah Per-Gunnar, Bolt, mati karena berada dalam ruangan pendingin dalam waktu yang sangat lama. Aku terkejut mendapati reaksi Allan. Saat mendengar Bolt meninggal, reaksinya biasa saja. Yah, mungkin itu karena ia memegang teguh kata-kata dari ibunya.

Setelah kejadian itu, Julius mengusulkan kepada Allan untuk meninggalkan stasiun menggunakan troli. Rencana pun dijalankan. Mereka meninggalkan stasiun dengan membawa Bolt yang sudah mati untuk dibuang ke Desa Aker. Bolt dimasukkan ke dalam kontainer berisi tabung yang siap untuk dikirim ke Addis Ababa, Afrika. Sementara Inspektur Arronsson terus membuntuti, begitulah cara Allan dan Julius menyembunyikan orang yang telah dibunuhnya.

Allan dan Julius kemudian bertemu Benny–pemilik sebuah kios hotdog. Apakah kalian tahu apa yang dilakukan Julius selain membeli hotdog? Ia juga membeli mobil Mercedes perak 1988 milik Benny. Ia pun juga menjadikan Benny sebagai sopir mereka. Begitu enaknya mereka menjalani hidup. Semuanya berjalan mulus.

Let’s go! Brem… brem…. Ditemani sopir baru, dimulailah perjalanan Allan dan Julius. Mereka melaju menuju selatan, terus ke selatan, masuk hutan di Smaland, dan kemudian berbelok ke Vaxjo sebelum akhirnya sampai di sebuah tempat yang sepi, Rottne.

Siang berganti malam. Mereka menemukan sebuah kotak pos bertuliskan Lake Farm dengan jalan sempit di sebelahnya. Itulah jalan yang mengantarkan mereka pada sebuah rumah yang pemiliknya adalah seorang wanita berambut kriting merah dan celana training yang juga merah. Ia bernama Gunilla. Tapi Benny lebih memilih memanggilnya Jelita. Di rumah itu, Jelita tak sendiri. Ia ditemani oleh Buster dan Sonya, anjing dan gajahnya.

*

Masuk tahun 1929–1936, saat Allan mengunjungi rumahnya di Yxhult. Untuk memutus hubungannya dengan masa lalu, ia memilih meledakkan rumahnya sendiri.

Aku tak habis pikir dengan Allan. Jika aku berada di posisinya, untk memutus hubungan dengan masa lalu, aku tak akan sampai meledakkan rumah sendiri. Tidak akan. Paling jauh, aku akan menjualnya atau menyewakannya. Biar aku bisa tetap mendapat untung. Benar tidak?

Pada tanggal 3 Juni 1929, akibat ulahnya itu, Allan pun dipenjara. Apa peraturan di Swedia memang seperti itu? Padahal, ia kan meledakkan rumahnya sendiri, dan bukan rumah orang lain. Aneh.

*

Esteban adalah seorang teman di pabrik baja, yang kemudian beralih untuk memproduksi bahan-bahan yang tidak berkaitan dengan perang. Allan dan Esteban sangat akrab. Saking akrabnya, kepada Esteban yang hanya berbicara bahasa Spanyol, Allan sampai mengajarkan Bahasa Swedia.

Waktu berlalu. Pabrik mulai sepi karena pesanan yang mulai berkurang. Dengan begitu, Esteban berencana untuk pulang. Dan ia mengajak Allan untuk ikut bersamanya. Allan membuat keputusan dan menerima ajakan Esteban. Pikirnya, jika ikut dengan Esteban, ia akan mendapat pengalaman baru yang nyata.

Selama hidup, aku jarang bertemu dengan seseorang yang berani memutuskan hal yang menurutku besar–pergi ke negara lain–dengan mudah. Hal tersebut pasti membutuhkan keberanian yang besar. Sebab kita akan hidup di negara asing dan bertemu banyak orang baru dengan budaya yang jauh berbeda. Sungguh Allan adalah seorang tua yang berani.

Akhirnya, bersama ide-ide cerdasnya, Allan dan Esteban tiba di Spanyol.

Judul The 100-Year-Old Man Who Climbed Out Of The Window and Disappeared | Penulis Jonas Jonasson | Penerbit Bentang Pustaka | Tebal 508 hal | Peresensi Salsaliza Nurfitri Solehah | Penyunting Ridwan Malik

By Salsaliza

Lahir pada tanggal 21 September 2004 dan merupakan anak ke-5, satu-satunya dari lima bersaudara.

Leave a Reply