Categories
Book Reviews Reading novels Treasure

Kesenangan Bukan Dicari, Tapi Diciptakan.

Bab 26-29

“Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, Allan marah. Kemarahan itu tidak dapat dihilangkan dengan vodka, menyetir mobil (tanpa sim) atau bersepeda lama sekali. Balas dendam bukan hal baik. Tetapi itulah yang ada dalam agendanya.”

Ternyata dalam diri manusia memang sudah tertanam rasa ingin marah dan sedih karena sebuah kehilangan. Tak tahu apakah itu kehilangan barang atau seseorang yang mungkin sangat penting. Dampaknya, kita akan merasa ada sesuatu yang yang kurang dalam hidup, dan lalu membuat kita merasa sedih atau marah. Sedih karena merasa hal itu sudah menyatu dengan diri kita dan tidak bisa tergantikan. Marah karena hal itu tidak bisa diterima dan menghancurkan diri kita.

Hal itu sudah jadi hukum alam. Mau terjadi pada orang cuek, orang bodo amat, atau siapa pun, yang namanya kehilangan pasti terjadi. Marah dan sedih pasti dirasakan manusia akibat hal itu. Namun sebaiknya, jika hal itu terjadi, marah dan bersedihlah secukupnya. Jangan berkelanjutan.

Carilah hal-hal yang menyenangkan untuk menggantikannya. Cobalah sikapi hal itu dengan kepala dingin, dan jangan terburu-buru. Ceritakanlah perasaanmu pada orang-orang terdekat. Teman, sahabat, atau keluarga. Banyak-banyaklah melakukan kegiatan positif. Dengan beitu, sedikit demi sedikit dan setidaknya, kita akan menjadi tenang menghadapi kehilangan yang terjadi.

Judul The 100-Year-Old Man Who Climbed Out of The Window and Disappeared | Penulis Jonas Jonasson | Penerbit Bentang Pustaka | Tebal 508 hal | Peresensi Nawal Zya Ulhaq | Penyunting Ridwan Malik

Leave a Reply