Lika Liku persahabatan

Menurut Charlie Chaplin, obat terbaik dalam hidup adalah “Sinar matahari, teman, olahraga, istirahat, dan percaya diri”. Kata teman mungkin dianggap terlalu umum, dan aku akan mengerucutkan lagi pada kata teman karib atau bisa dibilang sahabat. Jika dari segi teman saja sudah bisa menjadi obat terbaik dalam hidup, maka pada wilayah sahabat akan lebih baik lagi fungsinya.

Mempunyai sahabat itu penting, lho? Bahkan ada orang yang bilang bahwa kita akan berubah menjadi sinting jikalau tidak mempunyai sahabat. Makna yang bisa aku tangkap dari kata sinting itu adalah bahwa kita sering berbicara sendiri.

Hal ini sangat masuk akal karena, kan yang namanya hubungan persahabatan itu pasti selalu terjadi komunikasi antar satu sama lain. Dan jika kita tidak memiliki sahabat, kita pun tak akan mempunyai teman ngobrol,  jika kita tidak mempunyai teman ngobrol, maka kita akan berbicara pada diri kita sendiri,  jika kita berbicara pada diri kita sendiri dan jadi terlalu sering maka kita akan menjadi orang yang sinting.

Contoh yang menyerupai kasus orang sinting yang disebabkan karena tidak memiliki sahabat salah satunya yaitu karena seorang Ibu yang tidak memiliki anak. Kejadiannya sama seperti di film sinetron. Seorang wanita mandul yang berujung dianggap miring oleh tetangga-tetangganya.

Karena mereka sering melihat Si Ibu itu menggendong boneka sambil senyum-senyum sendiri. Bahkan pernah suatu ketika Si Ibu itu terpergoki sedang mengajak ngobrol pada boneka. Itulah kasusnya orang yang kesepian. Mereka kesepian karena tidak memiliki sahabat, dan pada akhirnya mereka melampiaskan rasa kesepiannya itu pada benda mati.

Jika kata Charlie Chaplin teman itu adalah salah satu obat terbaik dalam hidup, maka ada lagi yang lebih baik daripada itu, yaitu sahabat. Sahabat itu posisinya melebihi sekedar teman biasa. Teman itu, kan ada teman main, teman makan, teman belajar, bahkan ada juga teman hidup. Nah, teman hidup sekalipun belum tentu bisa menjadi sahabat.

Hubungan persahabatan yang sehat yaitu hubungan persahabatan yang simbiosis mutualisme. Karena jika hanya salah satu pihak saja yang menguntungkan maka akan ada satu pihak yang tidak menguntungkan. Nah, orang yang tidak menguntungkan ini, nih yang akan membuat satu pihak terus-menerus tertekan hingga tersakiti. Jika sudah tersakiti maka hubungan tersebut sudah tak sehat lagi. Karena ada satu pihak yang telah memberi penyakit pada hubungan tersebut.

Tahap awal hubungan persahabatan itu tak jarang berlika-liku. Karena berada pada tahap awal untuk mengenal karakter seseorang. Manusia tidak luput dari perasaan membenci, termasuk kepada sahabat sendiri. Ya, walaupun tidak membenci secara keseluruhan, pasti ada rasa benci pada satu hal yang ada dalam diri seseorang. Misalnya benci pada sikap gengsinya, atau sikapnya yang kekanak-kanakan.

Seperti dalam novel OF MICE AND MEN karya John Steinbeck, mungkin George Milton membenci sikap kekanak-kanakannya Lennie yang sering bermain-main dengan seekor tikus, atau George juga membenci Lennie ketika ia berubah menjadi seorang yang pelupa. Tetapi, di balik kebencian terhadap kelemahan sahabatnya, ia tetap mencintainya sebagai sahabat. “Mengenal baik seorang manusia tak pernah berakhir dengan membencinya dan nyaris selalu menjadi mencintainya”. ( John Steinbeck, 1983 ).

Meskipun hubungan persahabatan itu pernah berawal dari rasa benci, tapi hubungan persahabatan pun tidak melulu berawal dari rasa benci. Kita bisa, kok mengawali hubungan itu tanpa rasa benci. Hanya saja mengapa persahabatan yang dimulai dari rasa benci itu harus membenci dulu? Itu semua disebabkan oleh rasa benci yang berlebihan terhadap sesuatu.

Tapi kadang aku masih merasa aneh, mengapa ketika kita sedang membenci sesuatu hampir tidak bisa membenci selamanya? Karena di setiap pribadi masing-masing mempunyai sifat baik yang tersirat. Sekejam-kejamnya singa pada hewan lain, tapi ia tidak pernah memperlakukan buruk anak-anaknya.

Soal benci yang berubah jadi cinta. Maka cinta juga bisa berubah jadi benci, lho? Hal itu terjadi karena kita mencintai sesuatu secara berlebihan juga. Mungkin, ya, ketika kita sedang asyik mencintai seseorang dengan terus menerus sampai rasanya makin lama makin tumbuh, maka jika suatu saat seseorang itu mengecewakan kita, di situlah kemungkinan rasa benci timbul.

Umpamanya seperti orang yang tidak pernah marah sama sekali, lalu ketika marah ia akan memunculkan jurus yang bisa membuat hati orang lain hancur hingga membencinya. Itu semua karena orang yang dimarahinya belum begitu terbiasa dengan sikapnya ketika marah. Karena mau bagaimana lagi, coba? Sebelumnya dia memang tidak punya gambaran sama sekali tentang orang itu ketika marah. Saking jarangnya marah.

Berbicara tentang hubungan persahabatan yang sehat. Itu bisa saja terjalin jika satu sama lain saling terbuka. Dan kalau hanya salah satu saja yang terbuka dan satunya lagi suka berbohong, maka untuk apa persahabatan itu dijalin? Jika kejadiannya seperti itu, orang yang selalu terbuka akan merasa asing pada sahabatnya yang suka berbohong itu. Biasanya orang yang suka berbohong itu tidak teguh pendirianTeman adalah seseorang ketika kita bisa bersungguh-sungguh kepadanya( Ralph W Emerson ). Orang yang tidak teguh pada pendiriannya tidak akan pernah bersungguh-sungguh menjadikan kita sebagai temannya,

Repot juga, ya? Kalau kita mempunyai kebiasaan suka berbohong. Sebab, hal itu akan sangat berpengaruh pada kondisi kita sendiri. Lambat laun kita akan membohongi perasaan kita. Orang yang membohongi perasaannya pasti akan menyukai lawan jenis lebih dari satu kelamin. Ya, iya, lah,  lebih dari satu, karena dia itu tidak teguh pada pendiriannya apalagi pada orang lain?

Contohnya seperti playboy. Ya, meskipun Si playboy itu orangnya ijut, ya. Dia tetaplah seorang playboy. Terkadang perempuan sering tertipu oleh sikap ijut para lelaki. Banyak perempuan yang tidak bisa membedakan mana sikap ijut dan mana sikap dingin yang sebenarnya. Sebagian perempuan mengira bahwa lelaki ijut itu adalah lelaki yang yang sikapnya dingin, dinginnya kira-kira kurang lebih tujuh pintu. Padahal mereka tidak tahu bahwa mereka, para lelaki itu tidaklah bersikap dingin, mereka hanyalah playboy ijut yang tidak mau menampakkan bahwa dirinya itu adalah playboy.

Kembali lagi ke sahabat. Ketika kita memiliki sahabat, pasti guru di sekolah sering bilang bahwa sebagai sahabat itu harus saling tolong menolong. Tapi kita tidak boleh sampai menganggap bahwa sebagai sahabat itu harus senantiasa menolong, pokoknya tidak boleh tidak.

Jika kita meminta bantuan terhadap sahabat kita lalu ditolak, maka terima saja dengan kepala dingin. Toh, sahabat kita juga manusia bukan robot, dia punya keterbatasan. Mungkin saja dia sedang sibuk dan menurutnya  tidak memungkinkan jika dia membantu kita. Nah, ketika kita mengalami hal semacam itu maka jangan langsung sakit hati, dan jadi ingin memutuskan hubungan persahabatan dengannya! Karena hubungan persahabatan yang sejati itu tidak mungkin segampang itu. Jika kita  gampang memutuskan hubungan seperti itu, maka kualitas persahabatan kita yang harus dipertanyakan?

Poin paling berpengaruh dalam bersahabat adalah curhat. Karena hanya dengan curhat pada seseorang, seolah-olah beban yang ada dalam diri kita menjadi hilang, plong… begitu saja.

Kita sebagai warga negara Indonesia harus senantiasa bersyukur perihal sahabat. Karena rata-rata orang Indonesia itu hobinya curhat terus. Berbeda hal nya dengan orang luar negeri. Ada negara yang warganya sangat jarang curhat terhadap sesama warganya lagi. Bahkan mungkin tidak pernah sama sekali. Sampai-sampai mereka membuka jasa pendengar curhat. Karena saking mirisnya. Contohnya saja di Jepang, ada satu profesi unik yaitu menjadi teman curhat. Bayarannya pun lumayan, lho! 130 ribu per jam. Silahkan bagi yang minat langsung saja pesan tiket pesawat…

Perihal fungsi curhat. Curhat berguna untuk meringankan beban yang berada dalam hati seseorang. Kata Francis BaconPersahabatan dapat melipatgandakan kegembiraan dan sanggup membagi-bagi kesusahan“. Apalagi jika di bumbui oleh solusi jalan ke luar untuk menangani suatu problem. Mendengarkan curhat adalah salah satu sikap simpati terhadap seseorang. Dan sebaiknya, ya,, sebaiknya ketika kita menjadi teman curhat seseorang, maka berusahalah untuk tidak memotong pembicaraan hanya untuk beradu nasib. Hargailah dahulu orang yang sedang berbicara dengan kita. Tapi jangan juga menjadi pendengar yang pasif hanya karena kita tidak boleh beradu nasib. Justru pendengar aktiflah yang sangat dibutuhkan.

Menurutku hubungan persahabatan itu adalah hubungan yang terbangun karena sikap saling memahami antara satu sama lain. Selain itu, hubungan persahabatan juga dibangun dengan waktu yang cukup lama. Menurutku waktu yang dibutuhkan untuk menguatkan hubungan persahabatan itu terletak dalam kurun waktu tujuh tahun. Dan, selain itu cara agar hubungan persahabatan tetap terjalin utuh, maka harus ada komunikasi terhadap satu sama lain.

Jika kamu meminta saran dariku supaya hubungan persahabatan bisa kekal, maka janganlah kalian bersahabat dengan teman lelaki kalian yang ideal. Mengapa? Karena pada akhirnya kalian akan menikah dengannya. Dan menjalin hubungan baru yaitu hubungan pernikahan. Dan bukanlah lagi hubungan persahabatan. Akhirnya tidak jadi, deh upayamu untuk mengekalkan hubungan persahabatanmu itu.

Satu pesan lagi dariku. Memiliki sahabat itu sangatlah menyenangkan karena ketika ada suatu hal peristiwa yang lucu atau apapun itu ia akan langsung peka tanpa diberi tahu apa persoalannya, dan tanpa perlu basa-basi dulu. Bahasa isyarat pun sering dijadikan kode rahasia dalam persahabatan.

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Leave a Reply