Perlahan, dengan siapa aku pergi menjadi lebih penting daripada ke mana aku melangkahkan kaki. Tempat apa pun tampaknya bisa jadi menyenangkan jika aku pergi dengan orang yang tepat. Hal itu sangat cocok dengan cerita perjalanan George dan Lennie.
Aku tidak tahu pasti bagaimana setiap orang menyikapi segala masalah yang dihadapinya. Karena, setiap orang itu pastinya berbeda. Tuhan menciptakan manusia secara berbeda-beda. Namun, katanya di dunia ini kita mempunyai tujuh kembaran atau orang yang sama dengan kita. Aku sebenarnya kurang mempercayai hal itu. Aku percaya bahwa, jika memang benar adanya, pastilah hal itu tidak akan benar-benar sama.
Mungkin kalian sendiri akan paham, dan mungkin kalian sendiri sudah merasakan bagaimana jika kita pergi ke suatu tempat bersama orang yang membuat kita nyaman. Pastinya perjalanan itu akan menjadi sangat berkesan. Beda halnya jika kita pergi bersama orang yang membuat kita kurang nyaman, yang pastinya kita akan lebih merasa jengkel saat di perjalanan.
Seperti halnya George dan Lennie, mereka selalu pergi bersama-sama. Lennie yang selalu membutuhkan George karena kekurangan yang ia miliki. George yang selalu mengerti dan menerima Lennie apa adanya. Mereka adalah dua orang sahabat yang saling menjaga satu sama lain. Meskipun Lennie selalu melakukan kesalahan, tapi George selalu sabar untuk memberi tahu bahwa hal itu salah (walau terkadang tetap jengkel sendiri).
Hal tersebut sering terjadi di kehidupan nyata. Pertemanan jadi hal lumrah bagi setiap kalangan, tapi aku sendiri belum tahu pasti apa itu pertemanan. Karena, aku belum terlalu percaya dengan hal itu. Mungkin, aku berkata seperti ini akibat pertemananku sendiri sangat buruk. Seperti Crooks yang di beda-bedakan dan bahkan dijauhi. Karakter Crooks dalam novel Of Mice and Men menerima dan mengalami perlakuan rasis dari orang-orang di sekitarnya. Dia sering diejek dan dihina sebagai si negro penjaga kandang.
*
Perjalanan dapat membantu kita menemukan hal-hal baru yang belum pernah diketahui. Kita bisa menemukan orang-orang menarik, refleksi baru yang timbul, dan banyak hal lainnya. Aku sangat menyukai sebuah perjalanan. Contohnya, seperti ketika beberapa bulan yang lalu aku melakukan perjalanan ke Jakarta bersama dua orang teman dan dua orang guru.
Untuk pertama kalinya aku pergi ke Jakarta dan aku sangat senang. Suasana yang berbeda, kehidupan yang sepenuhnya berbeda, membuatku gugup sekaligus takjub. Pada saat itu aku juga seperti menemukan diriku yang lainnya. Aku merasa jadi berbeda, merasa lebih fresh, serasa diriku di-upgrade menjadi lebih baik dan lebih lengkap. Banyak hal yang tadinya aku tak tahu menjadi tahu. Dalam perjalanan itulah aku menemukan kesenangan-kesenangan dan kesan. Ternyata kehidupan ini sangatlah luas dan beragam.
Kehidupan adalah perjalanan paling panjang dan rumit. Di dalam hidup ada banyak hal dan permasalahan yang kita tidak tahu bagaimana menyelesaikannya. Sering kita masih kebingungan jika terlibat masalah atau saat sedang dalam keadaan tidak baik. Bahkan saking bingungnya, sampai ada yang bunuh diri karena tidak tahu lagi bagaimana caranya untuk menyelesaikan hal yang dihadapinya.
Aku yang masih 16 tahun ini, yang baru mengenal beberapa hal dalam hidup pun sudah merasakan capeknya. Sampai aku sendiri sering mengeluh kepada Tuhan dan selalu menyalahkan diri sendiri. Aku tahu hal itu tak baik untuk dilakukan. Aku pun sadar, hal itu terjadi karena aku tidak benar-benar terbuka dengan hal-hal yang ingin masuk ke dalam diriku. Sering kali, aku malah menutup diri dan acuh pada keadaan.
*
Novel Of Mice and Men yang ditulis oleh John Steinbeck ini aku pikir ingin memberitahukan hal ini kepada manusia. Memberitahu tentang bagaimana manusia bisa saling menjatuhkan, saling membenci, dan saling menyalahkan. Mr. Steinbeck ingin kita tahu bahwa manusia itu seharusnya bisa saling memahami. Dengan saling memahami, kita tidak akan pernah saling membenci. Sebaliknya kita akan bisa saling mencintai.
Manusia adalah makhluk sosial yang tak mungkin hidup sendirian. Simbiosis mutualisme, saling menguntungkan satu sama lain. Kita sebagai manusia harus bisa menerima, dan saling tolong menolong. Bahu membahu untuk terus membangun kehidupan yang lebih baik setiap harinya.
Kita harus mengalahkan ego diri sendiri. Harus berani mengakui bahwa setiap orang berbeda dan punya kekurangannya masing-masing. Harus berani menghadapi setiap masalah dan kesulitan. Hidup tidak hanya tentang bagaimana kita menguasai sesuatu atau hanya tentang kebahagiaan. Jika terjadi sesuatu yang tak terduga, kita tetap harus selalu berpikir positif, harus percaya bahwa kita bisa menyelesaikannya. Seberapa banyak kita gagal, harapan jangan sampai hilang. Tidak ada hal yang sia-sia, segala hal pasti menghasilkan sesuatu.
Judul Of Mice and Men | Penulis John Steinbeck | Penerbit Gramedia Pustaka Utama | Tebal 144 hal | Peresensi Wardahani Rifaati Dewi | Penyunting Ridwan Malik