Categories
Book Reviews Reading novels Treasure

Membayangkan Jepang

Membayangkan Indonesia dapat seperti Jepang. Ternyata sangatlah sulit untuk dibayangkan. Indonesia yang adalah negara berkembang, dan Jepang yang adalah negara maju. Entah sampai kapan Indonesia akan tetap jadi negara berkembang. Entah kapan negara ini akan disebut sebagai negara maju. Tidak ada yang tahu.

Mungkin sebenarnya bisa saja jika Indonesia ingin menjadi negara yang maju seperti Jepang. Namun, akan butuh waktu yang sangat lama untuk mewujudkannya. Itu jelas, karena Indonesia banyak tertinggal dalam banyak hal. Seperti dalam hal IPTEK, pemerintah yang tidak kompeten, kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat, serta korupsi yang sudah jadi budaya yang merasuk sampai ke sumsum tulang belakang. Kalau masalah-masalah tadi bisa diselesaikan, maka kita masih punya harapan untuk membayangkan Indonesia jadi negara maju. Tapi kalau tidak pernah selesai, ya, bagaimana…

Padahal dulu, awalnya Jepang adalah negara yang tertutup dan sangatlah jauh dari kata maju. Mereka bahkan sampai menerapkan politik sakoku, atau politik menutup diri dari pengaruh negara asing. Namun untung saja ada orang-orang yang berpikir maju, dan melalui Revolusi Meiji, perubahan itu dimulai. Mereka lalu dapat mengubah negaranya secara pesat, menjadi negara terbuka dan modern, menjadi negara yang dapat menyaingi negara-negara yang telah lebih dulu mapan.

Aku percaya revolusi tidak akan berhasil kalau orang-orang di Jepang tidak punya sikap kerja keras dan disiplin yang tinggi. Ya, orang Jepang memang dikenal sebagai orang-orang yang giat bekerja dan tak pantang menyerah. Semalas-malasnya orang Jepang, malasnya mereka tak seperti malasnya orang Indonesia. Katakanlah, malasnya mereka masih bisa menghasilkan sesuatu.

Jauh berbeda dengan di Indonesia. Populasi orang yang menganggur di negara ini sangatlah tinggi, dan salah satu penyebabnya adalah rasa malas yang tertanam dalam diri mereka. Juga karena sedari kecil tak ditanamkan sikap disiplin dan pola pikir yang baik. Contoh kecilnya saja, untuk urusan sepele seperti membuang sampah pada tempatnya, kebanyakan orang-orang Indonesia masih tak disiplin dan suka membuangnya sembarangan. Sedangkan di Jepang, sedari kecil orang-orang sudah ditanamkan sikap disiplin tinggi, dan pola pikir yang baik agar mereka tak menjadi seseorang yang tidak berguna di masa depan nanti.

Terakhir, aku yakin banyak orang-orang hebat di Indonesia. Orang-orang yang punya bakat luar biasa dalam keterampilan dan ilmu pengetahuan. Seharusnya, kalau ingin jadi negara maju, pemerintah bisa menghargai dan memercayakan negara pada orang-orang tersebut. Tapi sayang, dari sekian banyak bakat dan potensi yang dimiliki orang-orang, seringnya tak pernah dihargai oleh negara sendiri. Rasanya sudah banyak kita mendengar cerita seperti ini.

Untuk berubah, memang butuh nyali yang sangat besar. Terlebih, harus berani menerima segala konsekuensi dan risikonya.

Nama Selma Hawlani | Judul Norwegian Wood | Penulis Haruki Murakami | Penerbit Kepustakaan Populer Gramedia iv+423 hal | Penyunting Ridwan Malik

Leave a Reply