Categories
Book Reviews Treasure

Membayangkan Jepang

Jepang adalah negara yang benar-benar berani dalam mengambil suatu resiko untuk banyaknya keuntungan dan manfaat. Seperti pada peristiwa Revolusi Meiji, era ketika mereka membuka lebar-lebar gerbang untuk dunia luar agar dapat masuk. Peristiwa itu meletus karena sebelumnya, Keshogunan Tokugawa menerapkan sakoku, atau politik menutup diri dari dunia luar yang menyebabkan Jepang terisolasi.

Bukan tanpa alasan kenapa Jepang melakukannya. Mereka ingin mengadopsi segala macam kemajuan dan kecanggihan teknologi, terutama yang datang dari Amerika Serikat. Dengan begitu, Jepang hendak melakukan full counter (sebutan dalam jurus anime) untuk melakukan serangan balik. Umpamanya seperti senjata makan tuan; besar energi yang diberikan akan memantul sama besarnya dengan yang diberikan. Mereka melakukan hal itu sebagai bentuk bertahan dan revolusi.

Jepang bisa dikatakan maju karena asupan Amerika Serikat. Namun pada akhirnya, seiring berjalannya waktu, Jepang dapat lebih maju dari sumber majunya. Kemajuan itu tidak didapat dengan mudah. Butuh perjuangan dan pengorbanan selama puluhan tahun untuk mencapai titik tersebut.

Beruntungnya, Jepang dipenuhi oleh orang-orang giat, gigih, dan rajin serta disiplin dalam segala hal. Dan hampir seluruh orang Jepang memiliki sifat-sifat tersebut. Mengapa bisa seperti itu? Karena sejak dari dulu mereka telah dididik untuk seperti itu. Dididik untuk hidup dengan kerja keras dan disiplin tinggi. Sifat-sifat seperti itulah yang kemudian membuat Jepang menjadi sebuah negara maju.

Dalam kurun waktu yang terbilang singkat, Jepang yang tadinya hanyalah sebuah negara terpencil-tertutup, bertransformasi menjadi sebuah negara terbuka-modern yang bisa bersaing dengan negara-negara barat yang telah terlebih dahulu mapan.

Kupikir hal itu dapat terjadi karena Jepang bukanlah negara dengan wilayah yang luas. Oleh karena itu, mudah saja bagi Jepang untuk mengatur segala pergerakan untuk revolusi total. Jauh berbeda dengan Indonesia, yang punya wilayah begitu luasnya. Karena luasnya wilayah dan kemajemukan bangsanya, butuh berabad-abad lamanya untuk merebut kemerdekaannya.

Satu lagi yang membuat Jepang berbeda dari Indonesia. Yaitu dalam hal menghargai bakat seseorang. Di Jepang, jika seseorang memiliki bakat entah itu di bidang teknologi, hiburan, atau sains, ia akan sangat diperhatikan dan didukung oleh pemerintahnya. Pemerintah menghargainya dengan memberikan dana pendidikan yang besar, supaya kelak, ia bisa menciptakan suatu karya dan membanggakan negaranya.

Lagi-lagi, berbanding terbalik dengan Indonesia. Di negara ini, orang yang akan mendapat dukungan dan perhatian dan diutamakan adalah mereka yang beruang. Sementara yang berotak dibiarkan mati membusuk. Ini bisa jadi alasan kenapa bangsa kita sulit sekali maju.

Butuh nyali besar jika Indonesia ingin menjadi negara maju. Butuh nyali dan keberanian untuk bergerak dari zona nyamannya. Sebab kemajuan, tidak akan bisa dicapai dengan kenyamanan, melainkan dengan sadar diri dan pengorbanan.

Judul Norwegian Wood | Penulis Haruki Murakami | Penerbit Kepustakaan Populer Gramedia | Tebal 423 hal | Peresensi Reni Saputri| Penyunting Ridwan Malik

By Reni Saputri

D'amour Mou Castivaz

Leave a Reply