EnglishArabicIndonesian
Categories
Book Reviews Treasure

Memberi Makna Terhadap Perbedaan

Memberi Makna Terhadap Perbedaan

Apakah kau tahu? Sebenarnya toleransi itu tidak ada batasannya loh!

Mengapa?

Dikarenakan, toleransi tidak memiliki batas waktu, tempat, dan dengan siapa kita melakukannya, toleransi dilakukan kepada semua orang. Toleransi tidak hanya sebatas menghargai ras, agama, budaya, suku dan golongan orang lain saja, tetapi menghargai pendapat, pemikiran orang juga termasuk dari toleransi.

Pemahaman dan penerapan toleransi dalam kehidupan generasi milenial sangat penting loh! Karena toleransi merupakan tonggak dari perubahan, yang tentunya perlu disikapi dengan serius oleh generasi milenial saat ini. Tapi sifat dan sikap toleran bukan hanya tugas penting generasi milenial saja, tapi juga tugas semua generasi dan semua orang yang ada di negeri ini. Sejak dari kecil, semua anak harus diajarkan untuk memiliki sikap toleran.

Anak milenial adalah generasi yang dianggap spesial dan berbeda dari generasi yang lain atau generasi sebelumnya. Kelahiran generasi milenial dikaitkan dengan teknologi, generasi ini lahir di saat kecanggihan teknologi diperkenalkan, yang membuat generasi ini menjadi perbincangan hangat dikalangan masyarakat, mulai dari pendidikan, moral, budaya, dan cara mereka bersosialisasi dikalangan masyarakat.

Kau tahu?

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) 2020, jumlah generasi milenial yang ada di Indonesia berkisar 69,38 juta jiwa atau sekitar 26 % dari total penduduk. Dengan penduduk dari berbagai suku, bangsa, bahasa, dan lain-lain tentunya sangat dibutuhkan untuk memupuk sikap saling menghargai dan menghormati satu sama lain untuk menumbuhkan kehidupan yang lebih baik. Ini merupakan tantangan berat bagi generasi milenial Indonesia saat ini.

Tuhan pencipta yang baik, telah menciptakan manusia secara beragam bangsa, bermacam-macam suku dengan keanekaragaman dan kemajemukan manusia. Semua itu bukan untuk terpecah belah, merasa paling benar, melainkan untuk saling mengenal, bersilaturahmi, berkomunikasi, saling memberi dan merima perbedaan. Seperti halnya di buku Animal Farm karya George Orwell. Di buku itu kamu bisa melihat adanya sikap toleransi antar sesama hewan, walaupun mereka berbeda jenis makanan bahkan bentuk pun berbeda, tapi mereka tetap bisa bersatu karena adanya sikap toleransi.

Berbicara mengenai toleransi apakah kamu tahu apa makna dari toleransi? Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) toleransi adalah sifat dan sikap toleran yang biasanya ditunjukkan untuk menghormati adanya perbedaan pendapat, agama, ras, dan budaya pada setiap orang atau kelompok. Menurut guruku sikap toleransi dapat menghindari terjadinya sikap diskriminasi, walaupun banyak kelompok atau golongan yang bebeda dalam suatu kelompok masyarakat dan mereka merupakan kunci perdamaian yang patut dijaga dan dilestarikan. Berbagai budaya di setiap wilayah pasti memiliki keragaman dan keunikan yang berbeda satu sama lain, serta perbedaan keyakinan, ras, warna kulit, menjadi ciri khas yang patut dibanggakan di kancah dunia. Pakar toleransi, Michael Wazler berpendapat, toleransi adalah sikap keniscayaan yang harus ada di dalam kehidupan bermasyarakat, ini artinya sikap toleransi adalah sikap dasar yang harus dimiliki oleh setiap anggota masyarakat.

Apalagi di era milenial dengan kecanggihan teknologi harusnya mampu memperkuat peran mereka. Kita harus berevolusi menjadi agen perubahan dalam menghadapi tantangan toleransi yang semakin hari semakin terkikis di kalangan masyarakat kita.

Jika ada anggota masyarakat yang tidak menjunjung tinggi nilai toleransi, maka tatanan masyarakat tersebut akan rusak. Hal ini sesuai dengan fakta yang ada, banyak sekali konflik di masyarakat akibat kurangnya rasa toleransi. Apalagi sekarang, nilai-nilai toleransi sudah memudar terutama di kalanagan milenial, yang cenderung lebih mengedepankan segala sesuatu dengan egonya. Anggapan mampu hidup sendiri atau hanya mau bergabung hanya dengan dengan yang setipe membuat sikap toleransi menjadi sangat rendah, sehingga memicu generasi milenial mudah terpancing dengan pernyataan yang belum jelas kebenarannya.

Dari berbagai pendapat mengenai toleransi yang dikemukakan oleh para ahli dapat disimpulkan bahwa toleransi merupakan sebuah sikap menghargai dan menghormati setiap orang yang memiliki perbedaan pandangan, pendapat, keyakinan, kepercayaan, termasuk juga perbedaan agama, ras, dan budaya. karena mereka semua memiliki hak untuk diperlakukan sama.

Seperti halnya film The Big Sick (2017). Film yang diangkat dari kisah nyata kehidupan Stand-up Comedian, Kumali Nanjiani, imigran asal Pakistan di Amerika Serikat dengan istrinya Emily v. Gordon. Berasal dari keluarga yang religius dan sulit terbuka terhadap perbedaan, membuat Nanjiani harus menikahi perempuan pakistan seperti yang inginkan keluarganya, tetapi ia terlampau menyukai Gordon yang hangat dan humoris.

Melawan tradisi dan kebiasaan berusia ribuan tahun sama sekali bukanlah hal yang mudah. Mereka yang memilih melakukannya, terancam dijauhi bahkan diusir dari keluarga. Maka wajar saja bila seseorang tidak mau kehilangan keluarga maupun kekasihnya seperti Nanjiani.

Bukan hanya di film The Big Sick saja yang membahas tentang toleransi, dalam buku Aku 3 Anak yang Berani, Bisa Melindungi Diri Sendiri. Buku itu berisi 10 cerita yang mengangkat perbedaan dan mencegah prasangka. Mulai dari cerit anak yang menikuti audisi tari yang dihadiri peserta dengan kondisi fisik yang beragam, ada yang kurus, gemuk, ada juga yang bertangan kecil, tapi semuanya jago menari. Cerita tentang anak yang berteman dengan anak yang berkebutuhan khusus, berbeda agama, ras, bahkan terselip cerita tentang anak yang orang tuanya sering menikah

Dalam buku Cerita Eyang karya Referika Rahmi, berisi cerita tentang seorang gadis yang tinggal bersama eyangnya yang memiliki hobi bercerita. Buku ini berangkat dari pengalaman penulis, yang terinspirasi dari kehadiran anggota keluarga berkebutuhan khusus di lingkungannya. Di buku ini kamu bisa mengetahui bahwa perbedaan itu ada bukan untuk dijauhi atau pun ditakuti, tapi perbedaan justru harus dirangkul bersama dengan tetap saling menghargai.

Perbedaan merupakan suatu hal yang biasa, dan bisa berjalan harmonis bila adanya rasa toleransi. Misalnya, berteman dengan semua orang, tidak memotong pembicaraan orang, mengutarakan apresiasi dan kritik sewajarnya. Dan yang terpenting, jangan menilai seseorang tanpa mengenalnya lebih dahulu.

Presensi Refa Nursalamah | Tingkat III | Penyunting Ajid Fuad Muzaki

Leave a Reply