1. Laayukallifullaahu nafsan illa wus’aha…………., dalam hubungan antara potensi dan masalah mengandung unsur waktu penyebab mengecilnya masalah yang dihadapi, sementara potensi manusia tidak pernah menjadi kecil apalagi menjadi besar, itulah makna “Tidak membebani Allaahw SWT (kepada) seseorang kecuali sesuai kesanggupannya”.
Analisa :
Akselerasi penyelesaian konplik (masalah) berbanding lurus dengan potensi manusia dan berbanding terbalik dengan kelembaman konplik (masalah) itu sendiri.
Bentuk matematikanya :
1. a = F
2. a = 1/m
3. a = F/m
(a = akselerasi, F = potensi dan m = kelembaman)
2. Ketika waktu yang muncul dari hubungan antara potensi dengan masalah disandarkan kepada “Wal’ashri, inna al-insaana lafii khusrin, illa alladziina aamanuu wa ‘amilu ash-sholihaati wa tawaashou bi alhaqqi, wa tawaashou bi ash-shobri”, maka kecepatan penyelesaian konflik (masalah) oleh potensi menjadi sangat cepat karena setara atau mendekati kecepatan cahaya.
Analisa :
kelembaman massa (konplik, masalah) yang di hadapi dengan keimanan atas proses kejadian manusia, kedudukan manusia atas Kholiqnya dan peran manusia dimuka bumi ini seiring waktu menjadi kecil dan bahkan mendekati tidak ada (nol).
Bentuk matematikanya :
1. a = F/m, untuk m menuju 0
2. a = F/0, a = ~, jika a diasumsikan kecepatan untuk tiap2 waktu, a = v/t
3. v/t = ~, v = ~ t
4. v = ~, dianggap mendekati kecepatan cahaya 3 X 10 pangkat 8 m/det.
(v = kecepatan, t = waktu dan ~ = takhingga)