Categories
Book Reviews Treasure

Kabur dari Panti Jompo

Masa tua tidak melulu mesti dihabiskan dengan bersantai atau dengan menunggu kematian saja. Pada umur seratus tahun, kamu mungkin bisa saja bertindak seperti anak muda lagi; berpetualang, memecahkan misi, bersengketa, dan sebagainya. Contoh sempurnanya, Allan.

Allan adalah contoh, bagaimana usia tidak harus membatasi keinginan. Di usianya yang menginjak seratus tahun, bukannya bermalas-malasan di kursi goyang sembari menunggu disuapi makan, ia malah kabur untuk berpetualang. Ia ingin tahu, di usia segitu, bisa sejauh mana kakinya melangkah; bisa seaktif apa otaknya bekerja.

Di usia senja, biasanya kebanyakan mbah-mbah hanya akan menghabiskan masa tuanya dengan berbaring di ranjang perawatan; disuapi makan, digantikan popoknya, terus diasuh obat dan dokter. Singkatnya, akan menyusahkan orang-orang di sekitarnya. Ada juga mungkin mbah-mbah yang beruntung yang masih memiliki fisik lumayan, yang biasanya akan menghabiskan waktunya untuk bemain dengan cucu-cucunya atau sekadar menyiram bunga di halaman. Tapi kupikir, jenis mbah-mbah yang demikian jumlahnya sedikit. Intinya, kedua jenis mbah-mbah tersebut akan terus terjebak dalam aktifitas yang monoton hingga kemudian ajal menjemput.

Berbeda dengan mbah-mbah pada umumnya, karena sudah tak memiliki keluarga, Allan masuk ke panti jompo. Ia bukanlah jenis dari mbah-mbah yang suka menyusahkan orang lain. Maka dari itu, ia lebih memilih untuk hidup sendiri di dalam aturannya sendiri (tadinya begitu pikirnya). Namun sialnya, tak seperti bayangannya, di panti jompo, ia malah begitu sebal karena tak bisa meminum minuman favoritnya; vodka.

Apa pun yang terjadi, itulah yang terjadi.

Mbah Allan

Sampai akhirnya Allan merasa bosan hidup di panti jompo. Ia lalu menyusun rencana untuk keluar dari sana, dan di hari ulang tahunnya yang ke-100, ia pun kabur. Ia keluar dari zona nyamannya, hendak mengembara mengelilingi dunia, dan tentu, melakukan hal-hal yang disukainya. Termasuk menenggak vodka.

Kupikir, harusnya kita yang jauh lebih muda dari Allan bisa lebih punya nyali untuk mengguncang dunia.

Judul The 100-Year-Old Man Who Climbed Out of The Window and Disappeared | Penulis Jonas Jonasson | Penerbit Bentang Pustaka | Tebal 508 hal | Peresensi Reni Saputri | Penyunting Ridwan Malik

By Reni Saputri

D'amour Mou Castivaz

Leave a Reply