Categories
Book Reviews Science & Technology Treasure

Pendidikan di Indonesia

Menurut KBBI, pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang ataupun sekelompok dalam upaya mendewasakan manusia melalui sebuah pengajaran maupun pelatihan.

Bila berbicara mengenai pendidikan di Indonesia, ternyata masih banyak permasalahan yang belum sepenuhnya teratasi. Bisa juga dikatakan masih tertinggal. Menurut madista.id, peringkat Indonesia dalam sistem pendidikan ASEAN berada pada urutan 55 dari 75 negara. Ini merupakan perubahan dari tahun sebelumnya (2020), yang memiliki satu peringkat lebih rendah dari tahun 2021.

Menurut siedoo.com Indonesia berada di posisi 108 di dunia dengan skor 0,603. Bisa dikatakan secara umum kualitas pendidikan di tanah air berada di bawah Palestina, Samoa, dan Mongolia. Hanya sebanyak 44% penduduk meneruskan pendidikan menengah. Sementara 11% murid gagal meneruskan pendidikan, alias keluar dari sekolah. Ini disebabkan oleh kurangnya biaya, lebih memilih kerja dibanding sekolah, dan lain sebagainya.

Beberapa permasalahan yang dihadapi Indonesia dalam dunia pendidikan di antaranya, ketersediaan dan pendidikan yang terbatas. Biaya dalam membeli kebutuhan sekolah seperti buku, pulpen, pensil, tas, baju sekolah, sepatu dan lain sebagainya. Dalam pendidikan, alokasi dana untuk sekolah yang berada di daerah pelosok kurang tercapai dan terpenuhi. Daerah-daerah pelosok masih belum terjangkau. Selain itu, karena pembangunan yang tidak merata, sarana dan pra-sarana pendidikan pun tertinggal.

Biaya pendidikan. Ini adalah masalah yang paling mendasar. Biaya pendidikan di Indonesia masih terbilang mahal. Meskipun sudah ada yang gratis, tapi belum merata sampai ke mana-mana. Biasanya karena biaya yang terlalu mahal, anak-anak memilih untuk putus sekolah dan melanjutkannya dengan bekerja.

Pemerintah sudah mengeluarkan program untuk membantu biaya pendidikan masyarakat. Kartu Indonesia Pintar (KIP) adalah yang terbaru. Mereka yang kelas ekonomi menengah ke bawah, diberi kartu ini, dan melalui kartu ini, mereka bisa mencairkan sejumlah uang. Uang tersebut untuk digunakan sebagai biaya pendidikan. Tapi ada juga orang yang menggunakan uang tersebut untuk keperluan yang lain, dan bukan untuk kebutuhan sekolah.

Guru yang terampil masih terbatas. Biasanya guru yang terampil hanya berada di daerah perkotaan saja. Di pedesaan guru yang terampil sangatlah jarang sekali. Karena biasanya guru juga mencari sekolah yang mudah diakses dan gampang dalam mencari alat transportasi serta kebutuhan lainnya. Masih sedikit guru yang peduli pada sekolah yang berada di pelosok atau daerah terpencil. Alasannya berbagai hal. Misalnya akses internet, kurangnya sarana dan prasarana dari sekolah, daerahnya sulit dijangkau dan lain-lain.

Sarana dan prasarana sekolah. Ini juga merupakan salah satu hal yang penting dalam dunia pendidikan. Sangat penting bagi guru dan murid dalam proses pembelajaran. Misalnya seperti alat peraga, bahan ajar, fasilitas dan ruang-ruang tertentu yang masih minim di sebagian besar sekolah. Kurangnya sarana dan prasarana ini menjadikan guru dan murid kurang maksimal dalam pembelajaran.

Melihat kenyataan-kenyataan tadi, kita harus benar-benar bisa memajukan kualitas pendidikan di negara ini. Agar negara ini maju dalam hal pendidikan. Seperti negara Finlandia, yang sistem pendidikannya menjadi impian. Itu karena di Finlandia sistem sekolah dasarnya melalui permainan, waktu belajar yang pendek, tidak ada tes standarisasi, dan perguruan tinggi bebas biaya bagi siswa yang berasal dari negara-negara Uni Eropa.

Setelah membicarakan masalah-masalah pendidikan, sekarang aku akan membicarakan masalah-masalah yang biasanya diderita oleh para pelajar di Indonesia.

Bullying

Bullying, menurut Olweus (1997), bullying adalah perilaku negatif yang mengakibatkan seseorang dalam keadaan tidak nyaman/terluka, dan biasanya terjadi berulang-ulang yang ditandai dengan adanya ketidakseimbangan kekuasaan antara pelaku dan korban. Bullying biasanya terjadi karena adik kelas yang tidak berani kepada kakak kelas, sehingga kakak kelas itu berani mem-bully adik kelasnya, atau dalam satu kelas ada yang merasa lebih berkuasa, sehingga mem-bully temannya yang tidak berani kepada mereka.

Tawuran

Tawuran adalah perkelahian masal antar kelompok pelajar disertai kekerasan. Dari penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa dalam kasus tawuran, pada umumnya pelakunya adalah pelajar yang berkelompok. Tawuran biasanya juga antara sekolah satu dengan sekolah lainnya. Biasanya penyebab tawuran karena adanya konflik antar pelajar. Tawuran dapat merugikan orang lain dan dirinya sendiri, karena mengakibatkan korban fisik.

Pergaulan Bebas

Pergaulan bebas biasanya menyebabkan seseorang jatuh ke dalam jurang keterpurukan. Misalnya hamil di usia muda, saat mereka seharusnya fokus untuk belajar. Inilah yang menyebabkan seseorang terpaksa diberhentikan oleh pihak sekolahnya, karena peristiwa seperti itu akan mencoreng nama baik sekolah. Melakukan tindakan penyimpangan seksual yang tidak sesuai dengan nilai-nilai, serta norma yang berlaku misalnya; pemerkosaan, pencabulan dan sebagainya. Ada juga kasus lainnya seperti melakukan perkosaan di sekolah, guru yang melakukan pelecehan seksual kepada muridnya, bahkan ada yang sampai melahirkan di kamar mandi sekolah.

Berkaitan dengan hal ini, ada salah satu buku yang berjudul KAMU: Cerita yang Tidak Perlu Dipercaya yang ditulis oleh Sabda Armandio. Dalam buku itu ada bagian yang membicarakan pergaulan bebas. Apa orang hamil boleh makan mi instan? Ceritanya seru, dan kita bisa belajar banyak dari kisah itu. Coba deh, baca sendiri.

Lalu apa yang bisa dilakukan pemerintah?

Menurutku upaya-upaya yang harus dilakukan oleh pemerintah yaitu memberikan suntikan dana pada orang-orang yang tidak mampu agar mendapatkan pendidikan yang layak, dan membuat program belajar yang lebih efektif. Pemerintah harus lebih memerhatikan rakyat-rakyat yang tidak mampu dalam urusan pendidikan, membangun fasilitas-fasilitas sekolah yang gratis, mendirikan sekolah di setiap daerah terpencil, mengusahakan agar anak-anak yang ada di seluruh Indonesia agar sekolah, mengadakan bantuan biaya anak sekolah melalui beasiswa, memfasilitasi setiap yang dibutuhkan oleh sekolah yang lengkap dan merata ke seluruh daerah.

Presensi Rahmah Fauziyyah | Tingkat III | Penyunting Ajid Fuad Muzaki

Leave a Reply