Bab 7-9
Pada saat itu, perang sedang merajalela dan mereka sangat membutuhkan meriam dan bom. Ada satu nama yang populer jika berhubungan dengan dua hal tadi. Allan Emanuel Karlsson.
Allan bukanlah seorang ilmuwan. Saat itu, ia hanya seorang pemuda yang menggilai peledak dan ledakan. Ia belajar mengenai hal itu otodidak saja. Dulu, ia pernah meledakkan rumahnya sendiri sebagai percobaan. Gila memang! Ia punya nyali dan sangat berani dalam memutuskan sesuatu. Terlebih, ia dapat menanggung segala konsekuensi dari semua yang dilakukannya.
Setelah banyak belajar dan pengalaman, ia pun jadi tahu dan ahli dalam perkara membuat nuklir. Keahliannya itu kemudian sangat terpakai, dan ia selalu dicari oleh setiap negara.
Di masa mudanya, Allan telah bepergian hampir ke seluruh Eropa. Mulai dari Swiss, Spanyol, Jerman dan negara-negara lainnya. Dalam perjalanannya, ia dikenal sebagai orang yang sangat berpengaruh karena kemampuannya. Tak salah jika semua orang mencarinya saat ulang tahunnya yang ke-100. Ia adalah orang yang memainkan peran kunci di balik berbagai peristiwa penting di masa lampau.
Ketika membaca bagian ini, ada rasa kagum terhadap Allan. Banyak hal dapat dikagumi dari sosoknya. Salah satunya tentang usia rentanya. Usianya yang sudah sangat tua tak menyurutkan semangatnya. Ia dapat bertahan dalam kehidupan dan tak mau hidupnya sia-sia. Walau usianya dikatakan sangat lapuk, tapi semangatnya dalam hidup selalu membara.
Judul The 100-Year-Old Man Who Climbed Out of The Window and Disappeared | Penulis Jonas Jonasson | Penerbit Bentang Pustaka | Tebal 508 hal | Peresensi Selma Hawlani | Penyunting Ridwan Malik