Seorang bos pasti tak melakukan segalanya seorang diri. Itulah kenapa ia disebut “bos.” Ia pasti punya anak buah. Entah itu cuma tiga orang, atau seratus orang atau mungkin sepuluh juta orang.
Seorang bos sudah pasti akan menyuruh anak buahnya untuk mengerjakan hal-hal yang perlu dikerjakan. Contohnya pada kasus Bucket, laki-laki botak yang disuruh bosnya untuk mencari koper yang hilang diambil si tua bangka itu. Oleh bosnya, ia disuruh mencari koper tersebut dengan ditemani anjing.
Dalam mencari sesuatu yang hilang atau tersembunyi anjing memang selalu bisa diandalkan. Itu karena anjing dianugerahi penciuman yang luar biasa. Bayangkan saja, penciuman anjing adalah tiga ratus kali lipatnya penciuman manusia. Karena itulah anjing dapat mencium sesuatu yang sangat jauh atau yang tak dapat dijangkau manusia.
Dalam Islam, anjing dikatakan najis. Namun, bukan berarti kita berhak membencinya atau bahkan menyingkirkannya. Anjing memang najis, tapi ia pun adalah makhluk ciptaan Allah yang memiliki kelebihan sebagaimana kusebutkan tadi. Jadi, berbagi kasihlah dengan segala makhluk yang ada di bumi.
#
Pemimpin tidak hanya terdapat di kalangan manusia, tapi, di dunia hewan pun ada.
Contohnya di dunia semut. Dalam dunia semut, semut yang posisinya paling atas adalah ratu semut. Ratu semut tersebut adalah pemimpin dari sebuah kelompok semut. Ia dihormati, dan dengan begitu, segala perintahnya akan selalu dituruti oleh semut-semut lain. Persis sebagaimana seorang bos dalam dunia manusia.
#
Hampir setiap orang pasti punya hewan peliharaan. Entah itu kucing, anjing, marmut atau hewan-hewan lainnya.
Dalam buku ini, diceritakan juga seorang perempuan yang punya hewan peliharaan. Hanya saja bedanya, si perempuan bisa dikatakan eksentrik karena ia memelihara seekor gajah. Ya, gajah! Bayangkan saja betapa uniknya. Di saat perempuan kebanyakaan punya kegemaran memelihara kucing atau anjing, perempuan dalam cerita yang kubaca justru memelihara seekor gajah.
#
Allan ragu ketika bertemu dengan seorang anggota geng Never Again. Geng tersebut digambarkan sebagai sebuah geng yang besar dan menakutkan. Kalau di Jawa Barat mungkin seperti XTC atau Brigez. Walau tegang, tapi dengan kepercayaan dirinya, ia bisa mengalahkan anggota geng tersebut dengan menggunakan seekor gajah.
#
Karena kegagalan anak buahnya, akhirnya bos Never Again pun turun tangan. Anak buahnya dimaki sampah, karena tak becus untuk mengalahkan sekadar orang tua bau tanah seperti Allan. Namun yang mengejutkan, saat si bos hendak menumpas si tua bangka, ia malah tertabrak oleh bis yang dikemudikan Allan.
Judul The 100-Year-Old Man Who Climbed Out of The Window and Disappeared | Penulis Jonas Jonasson | Penerbit Bentang Pustaka | Tebal 508 hal | Peresensi Alfi Putra Muhammad Fatah | Penyunting Ridwan Malik